관련뉴스
전문가들이 제공하는 다양한 정보

What Does Sexual Orientation Orient?

작성자 작성자 Hulda Quinto · 작성일 작성일24-06-27 08:24 · 조회수 조회수 34

페이지 정보

본문

Dick-Facts-2.jpgBiseksualitas merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau kebiasaan seksual kepada pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau seksual kepada pria maupun wanita sekaligus. Meskipun, dalam istilah dan definisinya masih menjadi kontroversi dan perdebatan mengenai hubungan antara ketertarikan seksual dan ketertarikan romantis, dan belum sepenuhnya dipahami. Mengingat dalam patokan orientasi seksual, Aseksual disebutkan hanya terpatok pada masalah seksual saja tanpa menyangkut masalah ketertarikan romantis, dan masih dapat merasakan romantis, dan sering dianggap lebih berguna untuk mengukur ketertarikan. Perilaku seksual dapat dipisahkan untuk keperluan diagnosis objektif, juga erat berhubungan dengan psikologis. Istilah ini juga didefinisikan sebagai meliputi ketertarikan pada semua jenis identitas gender atau pada seseorang tanpa mempedulikan jenis kelamin atau gender biologis orang tersebut, yang terkadang disebut panseksualitas. Biseksualitas adalah salah satu dari tiga klasifikasi utama orientasi seksual, bersama dengan heteroseksualitas dan homoseksualitas, yang masing-masing merupakan bagian dari Rangkaian kesatuan heteroseksual-homoseksual. Suatu identitas biseksual tidak harus memiliki ketertarikan seksual yang sama besar pada kedua jenis kelamin; biasanya, big dick orang-orang yang memiliki ketertarikan pada kedua jenis kelamin tetapi memiliki tingkat ketertarikan yang berbeda juga mengidentifikasikan diri mereka sebagai biseksual. Biseksualitas umumnya dikontraskan dengan homoseksualitas, heteroseksualitas, dan aseksualitas. Biseksualitas merupakan ketertariksan romantis atau seksual pada pria dan wanita. Ketertarikan, kebiasaan, dan identitas seksual juga bisa tidak sama, sebab ketertarikan atau kebiasaan seksual tidak harus konsisten dengan identitas seksual. Beberapa individu mengidentifikasi diri mereka sebagai heteroseksual, homoseksual, atau biseksual tanpa pernah mengalami pengalaman seksual. Yang lain memiliki pengalaman homoseksual tetapi tidak menganggap diri mereka gay, lesbian, atau biseksual. Demikian juga, individu-individu yang mengidentifikasi diri mereka sebagai gay atau lesbian bisa jadi beberapa kali tertarik dengan lawan jenisnya tetapi tidak mengidentifikasi mereka sebagai biseksual. Panseksualitas dapat digolongkan ke dalam biseksualitas, beberapa sumber menyebutkan bahwa biseksualitas mencakup ketertarikan romantis atau seksual pada semua identitas gender atau memiliki ketertarikan seksual pada seseorang terlepas dari jenis kelamin biologis atau gender orang tersebut. Dalam pengertian ini, big dick istilah panseksualitas digunakan bergantian dengan biseksualitas. LGB) merupakan suatu proses yang kompleks dan sering kali sulit. Tidak seperti anggota kelompok minoritas lain (misalnya etnis atau ras minoritas), kebanyakan individu-individu LGB tidak dibesarkan dalam suatu komunitas yang sama dengannya, darimana ia bisa belajar mengenai identitas mereka dan yang menguatkan serta mendukung identitas mereka. Malah, individu-individu LGB sering kali dibesarkan dalam komunitas yang mungkin tidak peduli atau malah bermusuhan secara terang-terangan terhadap homoseksualitas. Biseksualitas sebagai sebuah identitas peralihan juga telah dipelajari. Dalam sebuah penelitian longitudinal atas perkembangan identitas seksual pada remaja lesbian, gay, dan biseksual (LGB), Rosario dkk "menemukan bukti atas konsistensi yang cukup dan perubahan identitas seksual LGB sepanjang waktu". Para remaja yang telah mengidentifikasi diri sebagai gay/lesbian sekaligus biseksual pada penilaian awal, kira-kira tiga kali lebih sering mengidentifikasi diri sebagai gay/lesbian dibandingkan biseksual pada penilaian berikutnya. Para remaja yang hanay mengidentifikasi sebagai biseksual pada penilaian awal, 60-70% tetap berpegang pada identitas tersebut, sementara sekitar 30-40% mengasumsikan identitas gay/lesbian. Sebaliknya, sebuah penelitian longitudinal yang dilakukan oleh Lisa M. Diamond terhadap para wanita yang mengidentifikasi diri mereka sebagai lesbian, biseksual, atau tanpa keterangan, menemukan bahwa "lebih banyak wanita yang menggunakan identitas biseksual/tanpa keterangan daripada melepaskannya," selama suatu periode yang panjangnya adalah 10 tahun. Sebagaimana orang-orang dengan seksualitas LGBT lainnya, biseksual sering kali juga mengalami diskriminasi. Selain diskriminasi yang berhubungan dengan homofobia, kaum biseksual juga mengalami diskriminasi dari para gay, lesbian, dan straight mengenai kata biseksual dan identitas biseksual itu sendiri. Menurut pandangan heteroseksis, masyarakat dianggap memiliki ketertarikan pada lawan jenisnya dan ini terkadang menyatakan bahwa hanya heteroseksualitas yang benar-benar ada. Dalam pandangan monoseksis, dipercaya bahwa orang-orang tidak bisa menjadi biseksual kecuali mereka memiliki ketertarikan yang benar-benar seimbang kepada kedua jenis kelamin. Anggapan bahwa seseorang tidak bisa menjadi biseksual kecuali memiliki ketertarikan seimbang dengan kedua jenis kelamin telah ditentang oleh berbagai peneliti, yang melaporkan bahwa biseksualitas memiliki rentang ketertarikan, sebagaimana seksualitas pada umumnya. Kesimpulan tersebut didasarkan pada tes penile plethysmograph yang kontroversial saat relawan diberi suguhan materi pornografi yang berisi pria saja dan wanita saja. Kritik yang muncul menyatakan bahwa penelitian tersebut berlandaskan asumsi bahwa seorang pria hanya benar-benar biseksual jika respon yang ditunjukkan oleh alat kelaminnya saat menonton pronografi yang hanya menampilkan wanita adalah sama seperti saat menonton pornografi yang hanya menampilkan pria. Terlebih lagi, pernyataan tegas Bailey bahwa "gairah pada pria adalah orientasi" dikritik oleh Fairness and Accuracy in Reporting (FAIR) sebagai sebuah penyederhanaan yang telah mengabaikan kebiasaan dan indentifikasi-diri. Penelitian Bailey juga merekrut responden pria melalui iklan yang muncul pada "majalah-majalah gay" dan sebuah surat kabar alternatif di Chicago, tidak melakukan proses pemeriksaan selain pernyataan responden bahwa diri mereka seorang biseksual supaya bisa diterima sebagai responden serta dibayar. Selain itu, beberapa peneliti berpegang bahwa teknik yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur gairah alat kelamin dinilai terlalu kasar untuk menangkap kekayaan (sensasi, afeksi, dan kekaguman erotis) yang menunjukkan ketertarikan seksual. National Gay and Lesbian Task Force menyebut penelitian dan The New York Times menutupi kecacatan dan bifobia yang ada di dalamnya. Terdapat pernyataan bahwa penelitian Bailey telah mengalami kesalahan interpretasi dan pelaporan. Tahun 2008, pada sebuah penelitian baru yang menggunakan teknologi sama tetapi berbeda kriteria perekrutan serta stimulan yang digunakan, Bailey berkata bahwa ia menemukan pola gairah alat kelamin biseksual pada pria. Tahun 2011, ia dan para peneliti yang lain melaporkan bahwa spesifik pada pria yang memiliki sejarah hubungan romantis dan seksual dengan kedua jenis kelamin, tingkat gairah seksual yang tinggi muncul sebagai respon untuk stimulan pria serta wanita. Penulis mencatat bahwa perubahan strategi perekrutan menjadi sebuah perbedaan yang penting, tetapi tidak ada cukup data untuk menetapkan protokol yang dapat memberikan sampel yang cukup mewakili komunitas pria biseksual. Sebuah penelitian lebih lanjut menemukan suatu pola gairah seksual yang lebih kuat oada pria-pria biseksual, dibandingkan pria-pria heteroseksual dan homoseksual, tetapi tidak semua pria biseksual yang menampilkan pola gairah seperti itu. Skala Kinsey digunakan untuk menggambarkan pengalaman atau respon seksual seseorang pada waktu tertentu. Skala ini memiliki range dari 0 (memiliki arti eksklusif heteroseksual) hingga 6 (memiliki arti homoseksual eksklusif). Orang-orang yang memiliki nilai 2 hingga 4 sering kali dianggap biseksual; mereka umumnya tidak benar-benar ekstrem pada yang satu atau yang lain. Pada prinsipnya, orang-orang yang memiliki nilai 1 hingga 5 dapat dianggap biseksual. Penelitian Alfred Kinsey pada tahun 1948 yang berujudl Kebiasaan Seksual pada Pria menemukan bahwa "46% populasi pria pernah melakukan aktivitas heteroseksual dan homoseksual, atau 'bereaksi pada' orang-orang pada kedua jenis kelamin, selama menjalani kehidupan dewasa mereka". The Janus Report on Sexual Behavior (lit. Untuk waktunya tidak ada penelitian ilmiah berulang yang mendukung etiologi biologikal spesifik manapun untuk homoseksualitas. What does sexual orientation orient?

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.